Wawako Membuka The Scout Adventure (TSA) 2009

Kelahiran Gerakan Kepanduanpramukaww


Gerakan ini dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai jamboree) di Kepulauan Brownsea, Inggris.

Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya kalah besar dibandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.

Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.

Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.

Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy’s Patrols. Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.

Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses, Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama.

Saat itu Baden-Powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.

Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah Pusat Pelatihan Kepemimpinan bagi Orang Dewasa (Adult Leadership Training Center). Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Rovering to Success for Rover Scouts pada tahun 1922.

pramukaBatam, Jum’at 17/4/09 : Gerakan kepramukaan ini mempunyai peranan penting dalam mempromosikan jiwa kepemimpinan di kalangan kaum muda. Dimana generasi muda harus tangguh, patriot, kompak, Setia kawan dan mempunyai jiwa sosial yang berguna untuk membela tanah air kita tercinta. Dan terbukti memberikan sumbangan besar untuk dikembangkan bakat jiwa pengorbanan tanpa pamrih yang harus ditularkan kepada adik-adik pramuka dan pengalaman kakak-kakak bisa dibangkitkan di kemudian hari. Demikian dikatakan Wakil Walikota Batam, Ir H Ria Saptarika pada Pembukaan Perkemahan the Scout Adventure (TSA) ke-4, Jum’at (17/4) sore waktu.

Kakak Ria menyebutkan atas nama pimpinan cabang kwartir pramuka kota batam sangat mendukung kegiatan pramuka the scout adventure ke-4 ini, kegiatan pramuka akan membawa manfaat, dimana akan banyak menemukan pelajaran-pelajaran ke akademisi, kurikulum pramuka itu sendiri dan pertandingan-pertandingan serta juga akan saling kenal dengan lainnya untuk menambah persahabatan.

Diawali dengan Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode. Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain dengan Menanamkam rasa percaya diri dan Menambah semangat pengabdian pada masyarakat kata Kakak Ria sebagai Ka Kwarcab Kota Batam.

Gerakan kepramukaan atau kepanduan merupakan lembaga pendidikan di luar lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, yang dinilai sangat penting untuk mengembangkan karakter kaum muda. Kesuksesan seseorang ditentukan dari keterampilan-keterampilan dan karakter yang dimiliki, yang antara lain diperoleh melalui pendidikan imbuh kakak Ria. Diakhiri sambutan kak Ria, akhirnya secara resmi membuka kegiatan perkemahan dan pertandingan the scout adventure ke-4 di bekas Blok W, Batamindo Investment Cakrawala (BIC) Batam.

Kabag Humas Yusfa Hendri menyebutkan, The Scout Adventure (TSA) ke-4 merupakan kegiatan tahunan, ini memang dirasakan sangat menyenangkan oleh sebagian besar peserta dan panitia. Kegiatan yang di ikuti 189 orang peserta yang berasal dari gugus depan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) Kota Batam. Sedangkan dari panitia terdiri dari 8 orang anggota Racana dan dibantu dari 8 orang tenaga dari SMU 4 Kota Batam. Racana adalah gugus depan untuk tingkatan Pandega dari Karang Taruna PT Tunas Karya Batamindo Investment Cakrawala.

Para peserta yakni dari Gerakan Pramuka gugus depan SDN 002 Batam Kota, gerakan pramuka gugus depan 0815-0816 SDN 007 Bengkong, SMP N 3 regu semut, regu melati dan regu kalajengking, SMP N 9 Batu Aji regu elang, gudep 0815-0816 SMP N 16 Batam regu mawar dan  SMP N 32 Batam. ,Kegiatan perkemahan the scout adventure ke-4 ini, melakukan kegiatan perkemahan dan perlombaan-perlombaan. Sementara itu, rencana kegiatan pertandingan dimulai dari :

Hari Juma’at, 17 April diadakan jenis perlombaan yakni perlombaan Morse, Tanda Jejak 1, Menaksir 1,

Hari Sabtu, 18 April, Semaphore, PU-PK, Menaksir 2, Tali Temali 2, P3K 1, Masak, pada pukul 07.30 – 11.30. P3K 2, Tali Temali 1, Tanda Jejak 2, Kaligrafi, Ketaapel, IMPK, pada pukul 13.00 – 17.00. Pisi, Pentas Seni,

Hari Minggu, 19 April, Masak 2, Pesan Berantai, Kebersihan Tenda, Persiapan Upacara Penutupan, pada pukul 07.30 – 09.30. Upacara Penutupan dan Pembagian Juara, pada pukul 12.00 – selesai.

Kak Ria mengucapkan Selamat berkiprah kembali, Satyaku ku darmakan, darmaku ku baktikan. Maju dan Jaya, dan Berdayalah Pramuka, untuk generasi muda dan Indonesia . <w>

Satu Tanggapan

  1. ih ada pak ipi hebat yaa

Tinggalkan komentar